Friday 20 January 2012

Bukit Cinta

      Sore itu AndrI pergi ke bukit untuk mengambil keindahan panorama sunset yang eksotis. Di tepian bukit ia melihat seorang gadis sedang asyik dengan kamera nya. "Mungkin ia juga mempunyai hobi fotografi" pikir Andri. Tanpa perasaan canggung ia mendekati si gadis dan memulai perbincangan ringan. Dan tepat seperti dugaan Andri, Bunga mempunyai hobi fotografi yang sama dengannya. Singkat cerita intensitas pertemuan mereka menjadi rutin dan lambat laun timbul benih cinta di dalam hati Andri. Selain cantik dan menawan, Andri mengaggumi bunga karena sifatnya yang ceria dan penuh semangat dalam hidup. Ketika ia mempunyai masalah, Bunga lah yang menjadi motivator untuk bangkit dan menikmati hidup. " Hidup ini hanya sekali jadi nikmatilah" kata itu yang selalu keluar dari mulut bunga. 
       Tak pelak Andri sering menceritakan sosok bunga kepada ibunya. Ya, semenjak bertemu dengan Bunga, ia seolah mempunyai semangat dan hidup yang baru setelah di tinggal pergi untuk selama-lamany oleh cinta pertama nya. Hal yang tidak pernah ia rasakan selama 4 tahun terakhir ini semenjak kematian kekasihnya itu. Waktu berjalan seiring bertambahnya perasaan yang dimiliki Andri. Ia ingin sekali mengungkapkan persaan itu kepada bunga jika mereka bertemu. Namun sudah hampir 3 minggu ini dia belum bertemu dengan bunga, bahkan komunikasi pun tidak berjalan karena nomor telefon bunga yang sudah tidak bisa dihubungi.
        Andri mulai kelabakan dan bertanya-tanya ada apa sebenarnya. Sampai sampai ia berfikir kalau ia telah berbuat salah jadi bunga tidak lagi mau bertemu. Andri sempat putus asa karena tidak lagi tau harus bagaimana, alamat rumahnya pun ia tak punya. Andri hanya bisa memandangi foto album hasil jepretan bunga yang diberikan saat andri berulang tahun . Tanpa sengaja ia melihat tulisan "Bunga arzani Putri" lengkap dengan alamat dan no telfon rumah persis di balik foto wajah andri saat bunga mengambil fotonya saat pertama kali bertemu.
        Tut..tut..tut...bunyi telfon yang tak di angkat dari rumah bunga. Keesokan harinya ia bergegas pergi menuju alamat yang ada dibalik wajahnya. Sesampainya dirumah bunga, andri terkejut dengan apa yang diceritakan ibu bunga. Merekapun segera menuju rumah sakit tempat bunga di rawat. Ketakutan yang adri alami 3 tahun lalu kembali muncul. Orang yang ia sayangi sedang dalam pintu maut. Bunga mengidap kanker otak stadium akhir dan dokter sudah memvonis umur bunga yang tinggal menghitung hari.  Kedatangan andri seolah seperti keajaiban bagi bunga tak sedikitpun ekspresi orang lemah sakit dari wajah bunga. Selalu dan selalu bunga berkata " Hidup ini hanya sekali jadi nikmatilah".
  Pagi itu bunga terlihat segar dan berseri. Mereka pun bahagia melihat perkembangan bunga. Bunga meminta pergi ke bukit dimana pertama kali mereka bertemu. Sesampainya di bukit mereka saling bercanda tawa melepas rindu. Sempat bunga meminta andri untuk menamai hasil jepretan mereka dengan nama " Bukit Cinta'. Bunga duduk dipangkuan andri sambil memeluk erat tubuh andri. Tanda di sangka itu adalah pelukan terakhir bunga. Saat andri mencium kening bunga,tak ada lagi suara dan tak ada lagi pelukan erat itu. Sekujur tubuh andri menjadi kaku karena ketakutan akan dipikirannya menjadi nyata. adri memanggil nama bunga dan tak ada jawaban,,saat melihat wajah bunga dan ternyata tak ada lagi nafas yang keluar dari bunga..

               "CINTA LAH YANG BISA MEMBUAT ANDA MERASA HIDUP"
  DAN
               "CINTA LAH YANG BISA MEMBUAT ANDA MERASA MATI"
                   








No comments:

Post a Comment